Rania pergi keluar dan menemui Vino sambil memasangkan senyum di wajahnya. Dia sudah siap menerima apa pun yang akan jadi keputusan Vino. “Kita bicara di sini?” tanya Rania pada Vino. “Jangan, kita ke taman saja, di sana lebih enak untuk mengobrol.” Vino menjawab sambil memasang helm di kepalanya dan memberikan helm satu lagi untuk Rania. Rania ikut saja apa yang di minta oleh Vino, dia pun naik ke atas motor Vino dan mereka pergi bersama menuju taman. Sesampainya di sana, Vino memilih kursi yang jauh dari keramaian. Dia membeli makanan dan minuman untuk Rania dan menghidangnya di depan. “Bagaimana keadaan kamu hari ini?” tanya Vino seolah-olah peduli dengan tulus. “Cukup baik.” Rania menjawab sambil mengaduk minuman di depannya. “Bagaimana dengan pelaku tabrakan Ayah kamu? Apa k