"Wanita itu benar-benar …." Ara masih menggerutu saat telah memasuki gedung. Ia terus mengelus perutnya juga mengetuk kepala dan mengucap, "Amit-amit." Ia harap cukup hanya wanita bernama Anggun itu saja dan kekasihnya, jangan ada lagi pasangan seperti mereka.
Brugh!
Saking tak fokusnya ia karena masih memikirkan apa yang dilihatnya beberapa menit yang lalu, ia sampai menabrak seseorang yang berdiri di depan lift. "Maaf, maaf," ucapnya.
Pria yang menjadi korban Ara berbalik dan memberinya senyuman kecil. "Iya, tidak apa-apa," jawabnya.
Ara memperhatikan pria berpostur tinggi yang mulai memasuki lift dan dengan cepat ia pun mengikuti. Sesekali Ara melirik pria yang menurutnya cukup tampan dengan senyuman yang manis karena memiliki lesung pipi. Sementara pria itu terlihat merogoh saku j
