Tap! Bulu kuduk Ara meremang merasakan tarikan pada kerah belakang bajunya. Karena sudah dipastikan itu adalah Saska. Padahal ia sudah mengendap untuk keluar saat pria itu begitu fokus pada berkas di tangannya. "Mau kemana kau?" Ara menoleh kaku. "Te-- tentu saja pulang," jawabnya dengan sedikit gugup. "Pulang denganku. Aku tak mau kau kabur seperti kemarin." Saska menarik kerah belakang baju Ara layaknya kucing menggendong anak-anaknya. Kemudian didudukannya Ara di sofa dan memintanya duduk dengan tenang sampai ia selesai. "Kau kau tenang saja, aku akan pulang ke apartemen dengan selamat. Jadi biarkan aku pulang sendiri," pinta Ara memelas. Saska yang berdiri di hadapan Ara dengan bersedekap, menatapnya dengan pandangan sulit diartikan. "Jadi sekarang kau sudah percaya, bukan?" tan