Ara mematung beberapa detik diambang pintu saat dengan jelas matanya melihat Saska setengah menindih seorang wanita yang terbaring di lantai. Menyadari kehadiran Ara, Saska segera bangkit dan berdiri, mengabaikan wanita yang kini telah mengubah posisinya dengan duduk dan mengulurkan tangan agar Saska membantunya berdiri. Namun Saska sama sekali tak mempedulikannya dan berjalan kaku menuju kursi kebesarannya. "Saska!" jerit wanita itu disertai rengekan manja. "Maaf mengganggu," ucap Ara dengan melangkah menuju meja kerjanya melewati wanita itu yang menatapnya dengan seksama. "Tepat waktu," gumam Saska dengan menatap Ara dari tempat duduknya. Kemudian matanya yang tajam menatap nyalang pada wanita yang kini telah berdiri di depan meja kerjanya. "Pergilah," perintahnya pada wanita berambut