24. Memohon Demi Teman

2039 Kata

Ara perlahan mengerjap saat merasakan cahaya lampu yang menyilaukan. Menyesuaikan penglihatannya, ia menatap langit kamar yang berbeda dengan langit kamar apartemennya. Ia memijit kecil kepalanya dan baru teringat bahwa Saska membawanya ke apartemennya. Matanya terasa berat karena bengkak usai menangis. Menegakkan punggungnya, ia melihat Saska tertidur dengan posisi duduk di sofa. Seketika Ara menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 21.00 WIB. Ia tetap diam dan mengamati Saska dari tempatnya dan ia merasa ini seperti dejavu. Kemarin ia yang tidur terduduk di sofa saat Saska sakit, dan sekarang sebaliknya. Drt … drt … Mendengar getar ponselnya, ia segera mencari sumber suara dan ternyata berada di atas meja di samping tempat tidur. Ia segera mengambil ponselnya dan melihat sia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN