26. Teman Rasa Kakak

1868 Kata

"Argh!" Saska mengacak rambutnya frustasi. Ara sama sekali tak mengangkat panggilan darinya sejak satu jam yang lalu. Ribuan pesan sudah ia kirim, begitu juga mencoba menghubunginya lebih dari dua puluh kali, namun tak ada jawaban. Saat ini ia tengah berada di apartemen Ara dan menunggu di luar seperti pria tak waras. Ara benar-benar pergi dan ia kehilangan jejak. Padahal ia hanya ingin menggoda Ara atas kecemburuannya, tapi sepertinya ia salah memilih kata. Tapi tidak, itu bukan salahnya, Ara yang tak mendengarkan penjelasannya. Sementara di tempat lain, Ara masih duduk sendirian di sebuah restoran. "Bodoh, b******n, psikopat, pria murahan." Segala macam umpatan lolos dari mulutnya saat apa yang Saska katakan terus terngiang-ngiang. Ia mengusap air matanya kasar dan menggerutu atas ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN