43. Malam Pertama

1683 Kata

"Selamat." "Terimakasih." Ara menerima uluran tangan Anggun dan melempar senyum tipis. Demi apapun ia masih sedikit risih teringat setiap ucapan vulgar Anggun sebelum-sebelumnya. "Sudah siap berperang?" bisik Anggun di telinga Ara dan membuatnya membeo tak mengerti. Anggun terkekeh dan kembali berbisik. "Meski kalian telah melakukannya, tetap saja setelah menikah itu akan lebih berkesan. Jadi aku sarankan, abadikan momen panas kalian. Atau, apa kau ingin aku membantu merekamnya?" Teeeet …. Kepala Ara seolah mendidih dengan uap mengepul dari kepalanya. Kenapa bisa ada wanita seperti Anggun? Padahal nama juga wajahnya benar-benar sesuai, tapi sangat berbeda jauh dengan mulutnya yang berbisa dan mengandung limbah. "Hahahaha." Anggun memegangi perutnya dan tertawa terbahak melihat ekspres

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN