44. Masih Malam Pertama

1346 Kata

Tidak ada yang tahu masa depan. Meski dihadapkan dengan situasi sulit seakan tak mampu menahan beban, tapi semua akan teratasi jika kita terus melangkah. Selalu ada pilihan di setiap jalan kehidupan. Maju untuk menghadapi serta mengikuti alur yang telah digariskan, atau mundur dengan lari dari kenyataan. Semua keputusan hanya kita yang bisa menentukan. Seperti halnya Ara. Memilih nekat tanpa pengalaman dengan mengadu nasib ke kota metropolitan dan ternyata semua tak sesuai harapan. Terjebak dengan Saska dan kini berakhir bersamanya dan meninggalkan tujuan sebenarnya datang ke kota besar. Namun setitik kecil dalam hatinya mengucap syukur tiada tara. Jika bukan Saska mungkin ia telah melakukan pembunuhan pada calon bayinya. Jika bukan Saska mungkin ia tak akan kembali merasakan cinta dan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN