Aindra masih menangis tersedu dengan memeluk dan menciumi seorang bayi mungil di pangkuannya. Setengah jam yang lalu, nyaris saja ia pingsan saat membuka pintu. Tak pernah ia bayangkan bahwa Tara dan Nissa akan pulang dengan membawa seorang bayi. Membawa seorang cucu yang dulu selalu ia idam-idamkan hingga membuat hubungan mereka rusak. Jikapun mereka pulang tanpa membawa apapun pun, ia akan tetap menerima dengan senang hati dan akan meminta maaf atas kesalahannya dulu. Sementara Ara yang melihat pemandangan haru di depan mata, tak bisa berkata-kata. Seolah ia bisa merasakan apa yang ibu mertuanya rasakan sekarang. Bahkan air matanya pun jatuh tanpa bisa ia bendung. "Maafkan nenek, Sayang. Nenek sudah jahat pada mamamu selama ini," bisik Aindra di depan bayi mungil yang tak mau ia lepas