46. Halusinasi

1600 Kata

Tap! Saska berdiri tepat di hadapan Ara dan sontak membuatnya perlahan mendongak. Kedua tangannya masuk ke saku celana sementara sorot matanya yang dingin menatap tepat pada netra Ara yang menatapnya sesaat. Ara mengerucutkan bibir kesal kemudian melengos menatap arah lain. Namun detik berikutnya, sorot mata dan mimik wajahnya menunjukkan ekspresi sendu. "Ingin kabur, eh?" ucap Saska dengan baritonnya yang berat. Ara hanya diam, ia masih kesal dan marah. Seenaknya Saska menganggapnya layaknya mesin pembuat anak. "Apa kau tuli?!" bentak Saska yang mulai emosi. Dan apa yang ia lakukan berhasil membuat Ara terkejut dengan mata berkaca-kaca. "Menangis saja! Kau memang hanya bisa menyusahkan! Apa selalu membuatku khawatir adalah hobimu?!" bentak Saska kembali. Ia tidak berniat memarahi Ara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN