Jantung Galen bertalu keras mendengar suara Lova yang begitu lemah dan terdengar kesakitan itu. Dia dan Rayya sontak berlari keluar dari ruang makan untuk menghampiri Lova. Begitu mereka tiba di ruang tamu, tubuh Galen membeku melihat apa yang ada di depannya. Jantungnya terasa diremas-remas dengan kuat hingga yang dia rasakan adalah kesakitan yang tiada ujungnya. Lova berjalan pincang dengan menyeret salah satu kakinya, wanita itu benar-benar terlihat kesulitan bahkan untuk sekedar berjalan, Lova bahkan terlihat bertumpu pada dinding untuk menahan tubuhnya. Langkah Galen langsung terlihat tergesa begitu kesadaran kembali mengambil alih dari keterpakuan sesaatnya melihat keadaan Lova, langkahnya mampu mendahului Rayya yang sudah berlari untuk menghampiri Lova. Lova sedang berjalan m