Rayya sudah selesai memasak untuk makan malam, wanginya masakan Rayya yang menusuk hidung dan membuat perutnya keroncongan mengundang Lova untuk bergegas menuju ke ruang makan, benar saja, beberapa hidangan sudah siap di meja makan. Lova baru saja pulang sore tadi dari rumah sakit setelah dua hari dirawat. “Kak Rayyan pulang ke Jakarta ya, Kak?” Tanya Lova saat Rayya sudah melepas apronnya. Lova sudah duduk manis di kursinya seperti biasa, menatap penuh minat pada hidangan yang tersaji di depannya. Baginya, masakan Rayya adalah yang terbaik. “Iya, kenapa? Kalo suami kamu si lagi mandi itu di kamar mandi luar.” Ucap Rayya padahal Lova tidak menanyakan keberadaan Galen. “Nanya aja.” Lova membalasnya cuek, mood-nya jadi buruk karena Rayya kembali membahas Galen. Padahal Lova berharap