Pagi ini, Lova yang terjaga lebih dulu, begitu membuka mata, dia mendapati wajah Galen yang berada tepat di depannya. Wajah itu kini terlihat damai, tidak ada lagi raut kesedihan apalagi air mata, tangan Lova membelai lembut wajah Galen, tatapannya penuh makna, namun enggan dia perlihatkan saat Galen sudah membuka mata. Dengan berani dan hati-hati, Lova mencuri ciumannya di pipi Galen, hanya sedetik, secepat kilat dia sudahi, jantungnya berdegup keras takut ketahuan. Padahal, tanpa wanita itu tau, semalam Galen mencuri ciuman lebih banyak darinya. Galen menggeliat, dan itu membuat Lova reflek memejamkan matanya, dia ingin mendengar dan mengetahui apa yang Galen lakukan jika terbangun lebih dulu. Pasalnya, selama ini lebih sering Galen yang bangun lebih dulu, dan dia dibangunkan ole