Bab 109 | Rencana Musuh

2312 Kata

Lova masih di sana, di balik pintu dapur dan mengintip dari balik dinding setiap gerak-gerik Galen, melihat bagaimana pria itu yang mengepalkan kedua tangannya di atas meja, lalu kepalanya menunduk dengan tubuh yang gemetar membuat Lova menahan napasnya. Galen menangis. Suaminya itu menangis karena terluka oleh kata-katanya. Melihat kenyataan betapa Galen memang sangat ketakutan berpisah darinya membuat hatinya terasa berat. Seharusnya dia senang dan masa bodoh dengan pria itu yang terluka, kan? Dulu dia juga sering terluka oleh ucapan Galen. Apa pria itu pernah memikirkannya? Lova rasa tidak. Padahal Lova sengaja menyakiti pria itu melalui kata-katanya dengan menggunakan apa yang paling ditakutkan oleh Galen untuk mengetahui reaksi hatinya sendiri, juga ingin melihat seterluka apa G

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN