Sore hari, Rayya terlihat tengah sibuk di taman belakang, menyiram dan mengecek beberapa tanamannya. Lova baru saja bangun dari tidur siangnya dan langsung menghampiri Rayya sambil memeluk wanita itu dari belakang. “Kak … Kok dari tadi pagi Kaka seperti menghindariku?” Lova menanyakannya dengan nada sedih. Rayya yang masih memegang alat penyiram itu langsung terkekeh, dia meletakkannya di tanah lalu membalikkan tubuhnya dan membalas pelukan Lova dengan lengannya. “Sebentar, sayang. Kaka cuci tangan dulu, kotor.” Pinta Rayya yang membuat Lova akhirnya melepaskan pelukannya, wanita itu duduk di gazebo sambil memperhatikan setiap gerak-gerik Rayya. Begitu Rayya kembali dan duduk di sampingnya, Lova langsung merangkul lengan Rayya dan menyandarkan kepalanya di bahu Rayya. “Kamu ken