88. Permintaan Vina

2516 Kata

Mas Alan bilang, semalam Mbak Mia langsung dibawa pulang Ayah dan Ibu. Mas Firhan ikut serta dan disuruh menginap karena hari sudah sangat larut, bahkan nyaris pagi. Aku baru sadar kalau saat Mbak Mia akhirnya turun, itu sudah pukul dua dini hari. Dalam dua jam, adzan subuh sudah berkumandang. Hari ini aku mendadak demam. Mungkin karena semalam terkena dinginnya angin di atap apartemen. Suhu badanku panas, rasanya pun tidak enak sekali. Badan terasa nyeri di mana-mana. “Buburnya udah jadi, sayang.” Aku langsung menoleh ketika mendengar suara Mas Alan. Dia masuk kamar membawa bubur dan langsung tersenyum ketika melihatku sudah bangun. “Mas beneran udah bisa masak bubur? Enggak bikin onar di dapur, kan?” “Dapur aman, terus habis ini cobain. Dijamin enak.” Perlahan aku duduk. Mas Alan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN