Back to Vina’s POV Mataku sembab parah setelah menangis cukup lama. Membuat napasku agak terganggu sampai harus mendapat bantuan alat pernapasan. Kini, aku sudah membaik. Aku sudah lebih bisa mengontrol diri dan emosi, meski sama sekali belum bisa menerima kenyataan. Kenyataan yang menurutku sangat pahit dan sulit kumengerti. Bagaimana tidak pahit? Rasanya baru semalam aku menandatangani kontrak konyol dengan manusia arogan yang selalu semaunya sendiri. Kini, tiba-tiba dia sudah menjadi suamiku. Benar-benar tidak masuk akal! Namun, semua keluargaku mengatakan kalau aku memang sudah menikah dengan manusia arogan itu. Iya, Mas Alan. Pimpinan Bumi-Tech yang sudah memperdayaku dengan cara yang sangat menyebalkan. Bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta dan mau menikah dengannya? Apa saj