77. Turun Hujan

2129 Kata

“Alan! Udah, udah!” Ayah dan Ibu langsung menahanku ketika aku hendak menonjok Rio untuk yang kedua kali. Melihat wajahnya saja sudah membuat emosiku benar-benar mencuat ke permukaan. Sejak dia dan Mbak Mia cerai, aku tidak sudi lagi memanggilnya Mas. Dia bukan kakakku lagi. Dia hanyalah b******n gila yang tak patut kuhormati. “Aku pastikan kamu membusuk di penjara! Ngerti?” Rio malah tersenyum, membuat emosiku kembali naik. Namun, melihat polisi yang seperti ingin turun tangan menahanku, akhirnya aku meredam emosi sebisanya. Senyum Rio benar-benar tampak mirip dengan senyum Erik saat di hotel malam itu. Jenis senyum yang terlihat sangat meremehkan. Aku jadi berasumsi, jangan-jangan waktu itu Vina akan dijebak seperti Mbak Mia. Dia dibuat mabuk lebih dulu, lalu dijadikan b***k s*x sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN