Mas Alan memintaku untuk menunggu di lantai satu Fakultas Teknik. Aku baru saja mengabarinya kalau sudah tiba, dan dia bilang masih di ruang dosen. Dia juga bilang, maksimal dalam lima belas menit dia pasti sudah keluar. Karena tujuan keluar kali ini adalah main, maka penampilanku kubuat sesantai mungkin. Yang tidak boleh ketinggalan adalah sepatu putih. Aku suka sekali memakainya. Di saat aku menunggu Mas Alan yang ternyata tak kunjung datang, tiba-tiba ada dua mahasiswa laki-laki yang menghampiriku dan duduk di depanku. Kebetulan, aku menunggu Mas Alan di meja persegi panjang yang ada di lobi fakultas. Oh iya, ngomong-ngomong, suasana lobi sangatlah ramai. Aku rasa, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa TI yang baru saja selesai kuliah umum. Cowok dan cewek membaur jadi satu. “Ehm!