Alan’s POV Aku barus saja mendapat masalah besar. Vina betul-betul marah padaku. Dia bahkan mengancam akan tidur di sofa kalau aku berani memeluknya. Aku tidak punya pilihan lain selain mengiyakan keinginannya. Tak mungkin juga aku membiarkan dia tidur di sofa dalam kondisi perut yang sudah besar begitu. Baiklah, aku mengaku salah. Harusnya aku tidak pernah membalas pesan Sherly. Kalau perlu, harusnya nomor Sherly kuhapus dari kontakku. Sejujurnya, aku bahkan tak ingat kalau nomor Sherly masih tersimpan. Mungkin karena aku menyimpannya di email, jadi sekalipun sudah berkali-kali ganti ponsel, kontak lama tidak hilang. Memang, Sherly adalah mantan terakhirku sekaligus mantan terlamaku. Dua bulan kami menjalin hubungan, lalu putus. Ya, seperti yang pernah kusinggung sebelumnya, dua bu