91. Seseorang dari Masa Lalu

2157 Kata

Sudah lebih dari lima menit aku hanya berbaring sembari menatap Vina yang sedang terlelap di depanku. Matanya memejam rapat, bibirnya pun terkatup erat. Dia benar-benar sangat pulas. Dia pasti lelah setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam. Kami tiba di Korea semalam pukul tujuh lebih beberapa menit. Dia tampak sangat antusias sampai-sampai minta mampir membeli bungeoppang— roti ikan kesukaannya— sebelum ke hotel. Kini, di Korea sedang musim semi, yakni fase peralihan dari musim dingin ke musim panas. Kulihat mulai banyak bunga yang bermekaran di sepanjang jalan, tetapi suhu di luar masih sangat dingin. Aku sampai harus merelakan syalku karena Vina menggigil. Tiba-tiba, aku tersenyum. Vina masih saja tak berubah. Lagi-lagi, aku harus merelakan syalku untuknya. Tak masalah. Ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN