Hari ini aku pulang ke rumah. Kerjaan sudah longgar, dan Mama pun sudah menyuruhku berkali-kali untuk segera pulang. Selain itu, ini juga agar Mas Alan bisa segera datang menemui beliau dan Papa. Aku sudah membahas dengan Papa dan Mama tentang Mas Alan yang ingin datang ke rumah. Mereka langsung setuju karena memang tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda. Setelah berunding, akhirnya kesepakatan jatuh di hari besok. Besok malam Mas Alan akan datang untuk meminta restu. Memang tidak seterang-terangan itu. Yang jelas, akan ada obrolan serius antara dia dan Papa. Bukan sebagai Alan CEO Bumi-Tech, tetapi sebagai Alan kekasihku. “Vin, kamu belum jadi cerita detail ke Mama soal Alan.” Mama datang-datang menodong. Beliau datang membawa potongan brownies coklat pandan kesukaanku. Aku segera m