36

2812 Kata

    Tanpa menghiraukan adiknya, Fariz terus melangkah membawa Nakyta memasuki mobil. Lalu membawanya untuk pergi ke rumah sakit.     Ia bahkan tidak sadar sudah meninggalkan adiknya. Fariz kalut, ia benar-benar terkejut ketika saat masuk kedalam kamar ia sudah menemukan Nakyta tergeletak di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah. Nakyta masih sempat mengerang kesakitan memegang perutnya lalu tidak sadarkan diri saat dibopong oleh Fariz.     Fariz melajukan mobilnya dengan cepat, memukul kemudi stir ketika jalan di depan macet karena sekarang waktunya jam pulang kantor. Ia menengok kebelakang melihat kondisi Nakyta yang tergeletak di kursi belakang.     Tanpa berpikir panjang Fariz menepikan mobil di pinggir jalan lalu keluar dari mobil itu, membuka pintu belakang mobil, digendongn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN