"Aku mau pulang ...." Kata-kata kembali Dina ulangi dengan tangis yang menyesakkan. Kala semakin tidak tega mendengarnya. Wanita manis yang seharusnya ia bahagiakan justru kini menangis karena sikapnya yang menjijikan. "Jangan tinggalin aku, Din. Kamu kalau mau marah, marahin aku aja. Pukulin aku kalau perlu, aku mohon jangan pergi ...." Kala semakin mengeratkan pelukannya. Tak bisa dibayangkan jika wanita ini benar-benar akan meninggalkan dirinya. "Aku mohon ... biarkan aku pulang saja." Dina berkata lirih, melepaskan tangan Kala yang melingkari tubuhnya. Kala memandang Dina kecewa, matanya kini sudah memerah karena rasa sakit yang tak karu-karuan. Ingin menahan tetapi Dina justru kembali menangis membuat ia semakin tak tega melihat hal itu. Kesalahannya benar-benar fatal hingga Dina