Kala datang ke rumah megah yang ia tahu menjadi tempat tinggal iblis bernama Bagas itu. Ia memang tidak dekat, tapi ia selalu tahu kabar tentang b******n itu dari anak buah Mamanya. Bagas di Jakarta sendiri karena istri dan anaknya berada di Surabaya. Kala melihat satu satpam rumah, ia memberikan gestur untuk membuka pintu gerbang. "Maaf Mas, ada keperluan apa, ya?" tanya Satpam itu. "Gua mau ketemu Bagas, bilang ke dia anaknya mau ketemu," kata Kala menekan kata anak karena hal itulah yang mengikatnya dengan b******n k*****t itu. "Wah Pak Bagas baru aja keluar. Mau ke Surabaya, putrinya mau lamaran." Wajah Kala seketika berubah lebih marah. Kedua tangannya mengepal erat oleh emosi yang tak karu-karuan. Sebusuk itukah hati Bagas? Pria itu baru saja menghajar wanita tanpa belas kasih,