Kala memakan nasi goreng yang diberikan Dina dengan gerakan kasar. Ia rasanya tak bisa menikmati makan karena sejak tadi dibuat uring-uringan sendiri melihat Dina yang sibuk dengan para tamu lain. Wanita itu seperti tidak peduli dirinya ada di tempat itu. Padahal Kala maunya kan diperhatikan.
"Menyebalkan saja. Awas saja nanti, aku akan menyuruhnya keluar dari pekerjaan sialan ini."
Kala benar-benar tak rela berbagi perhatian dengan orang lain. Dina kan istrinya, jadi harus perhatian dengan dirinya saja kan?
"Om Kala!"
Terdengar suara renyah dari balik punggung membuat Kala menoleh. Pria yang sebelumnya memasang wajah begitu kesal mendadak tersenyum manis ketika mendapati anak perempuan kecil yang berada di gendongan sang ayah.
"Azura?"
"Astaga, gua pikir Azura salah lihat. Terny
