Kala pergi ke kantornya sebentar untuk bertemu dengan Shaka dan Inneke. Mereka membicarakan beberapa pekerjaan sebelum akhirnya Kala mengajak Shaka untuk bermain billiard sebentar sambil makan siang. Sudah menjadi kebiasaan mereka menghabiskan waktu di sana. Lagipula keduanya memang tidak punya kesibukan lain untuk sekarang karena sama-sama belum menikah. Kala sedang fokus mengincar bola yang akan dimasukkannya ke dalam lubang. Matanya tertutup salah satu dengan tangan yang menekan stik, memastikan bola itu akan masuk tepat sasaran. "Kal, bagi nomernya Dina dong." Perkataan dari Shaka yang terdengar itu berhasil sodokan stik milik Kala meleyot hingga bola yang diincar malah meleset. Pria itu menegakkan tubuhnya, memandang Shaka begitu tajam. "Buat apa lu nanyain nomor Dina?" Tak men