Tanu Sudiro dan Pipin Rumana masuk ke dalam kamar. Maia bangun dari berbaring. Baskara meletakkan bantal di punggung Maia, agar Maia bisa bersandar. Pipin Rumana dan Tanu Sudiro berdiri di dekat tempat tidur si kembar. Maya sedikit menjauh. "Kakek tidak sabar menunggu kalian besar. Kakek ingin mengajak kalian jalan-jalan. Kakek ingin kalian ikut bermalam di peternakan. Cepat besar ya, Sayang. Si Bagus dan Si Ayu. Cucu-cucu kesayangan kakek." "Yang laki-laki mirip ayahnya, yang perempuan mirip ibunya. Kembar, tapi tidak sama." Mendengar ucapan Pipin Rumana, Maya mendekat lagi. Ditatap wajah kedua bayi itu, memang benar wajah yang laki-laki mirip Baskara, yang perempuan mirip Maia. Mata yang perempuan tiba-tiba terbuka. Maya merasa tatapan bayi kecil itu ke arahnya. Maya tidak tahu apa