Pagi harinya, Maya bangun dengan perasaan malas, karena kurang tidur. Maya mengambil ponselnya. Ia menelepon Bik Isti.
"Bik."
"Ya, Non."
"Bibi dan Pak Isman cari sarapan berdua saja ya. Saya masih mengantuk. Kalau sampai jam makan siang saya belum ke luar kamar, bangunkan saya."
"Kalau Yan datang bagaimana, Non?" Tanya Bik Isti.
"Suruh pulang saja."
"Non sakit?" Nada suara Bik Isti menunjukkan kecemasan.
"Tidak. Aku hanya ingin melanjutkan tidur saja."
"Baik, Non.'
Maya mematikan ponselnya lalu kembali berbaring. Sesungguhnya ia sedang sakit kepala. Tadi malam kurang tidur dan terlalu banyak memikirkan misteri yang harus ia pecahkan.
Baru saja mata Maia terpejam saat ponselnya berbunyi.
"Apa?" Maya bertanya dengan nada manja setelah melihat siapa yang menelpon.
"Kamu sakit?
