PART. 103 MAYA MEET MAIA

1609 Kata

Hari-hari Maya lalui. Tanpa bisa pergi jauh dari Maia dan Baskara. Maya sudah pasrah pada takdirnya. Meski begitu ia terus berdoa, semoga Tuhan segera memberi kepastian kepadanya. Menjemputnya untuk pulang ke alam keabadian, ataukah memberikan raga baru untuk ia tinggali. Maya tidak ingin menyesali apa yang terjadi. Maya berusaha ikhlas, meski terkadang air mata masih menetes. Maya berusaha kuat. Selama dua bulan ini di rumah Baskara, Maya tidak melihat kemesraan sebagaimana suami istri pada umumnya diantara Baskara dan Maia. Sikap Baskara lebih terlihat seperti seorang Abang, yang sangat menyayangi adiknya. Maya tidak tahu, apakah Baskara menyadari kehadirannya, sehingga tidak bersikap terlalu mesra kepada Maia. Sikap Maia juga tidak berusaha untuk terlalu dekat kepada Baskara. Kemesraan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN