"JADI, apa yang terjadi sama lo waktu itu? Mama ngomong yang enggak-enggak, kan? Iya, kan?" Nayla mendengkus membayangkan ibunya telah mengeluarkan kalimat-kalimat jahat pada temannya. "Mama bener-bener keterlaluan." Angga mengulum senyum tipis dan mengaduk-aduk minumannya. "Lo tahu kalau lo mau dijodohin?" "Tahu." Nayla mengangguk. "Tapi, itu hanya bakal terjadi, kalau gue nggak bawa pulang calon ke rumah. Seharusnya, Mama nggak ngejodohin gue dulu." Ekspresi sedih itu tidak dibuat-buat. Nayla belum mengetahuinya, jadi, yang patut disalahkan di sini adalah ibu dari wanita di hadapannya ini. Wanita itu .... "Harusnya, sih, memang begitu, tapi kenyataannya enggak." Angga memejamkan mata, dia menghela napasnya kasar, berulang kali seperti berusaha mengendalikan emosi. "Sejak h