“Uncle, aku mau ketemu mereka.” Lirih Kalila, berulang kali dengan memohon dan memelas. Sayangnya tangisan Kalila pun tidak didengar Rei, ia tetap pada keputusannya. “Tidak, Kal.” Tolak Rei untuk yang kesekian kalinya. “Aku mohon, uncle.” “Papih kamu akan datang sebentar lagi, uncle sudah memberitahunya.” Kedua mata ata Kalila terbuka lebar. “Setidaknya dia harus tahu, tapi kami akan tetap merahasiakan nya dari Bubu.” Rei meninggalkan Kalila sendiri di dalam kamar dengan tangisnya. Apakah mereka akan benar-benar berakhir? Seperti ini? Kalila menggeleng kuat. Hatinya menyangkal semua perpisahan yang sudah berada di ambang mata. Tapi keputusan Rei dan Ayahnya nanti tidak bisa di cegah lagi, apalagi dengan fakta dan kebenaran yang terungkap. Regan dan Rei tidak akan pernah ti