114. Rasa itu masih ada

1083 Kata

“Bawa Kalila pergi! Jangan sampai lelaki itu menemukannya!” Kania masih ingat dengan jelas bagaimana Ayahnya menyembunyikan Kalila ke suatu tempat hanya karena ingin memisahkan Kalila dan Dias. Hal tersebut dilakukannya karena Dimata Regan, Dias sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal hingga kata maaf itu sulit diucapkannya. Tidak hanya itu, Ayahnya pun seolah tidak merestui Kalila dan Dias rujuk hingga suatu hari kejadian naas yang menimpa Kalila terjadi. Perlahan tembok pertahanan Ayahnya runtuh dan restu itu kembali hadir bahkan sepenuhnya, tanpa ada sedikitpun keraguan. Hal serupa pernah terjadi, saat Kania membatalkan pertunangan beberapa tahun lalu, saat Nia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Randi menyatakan cinta dan mencium Kalila selang beberapa hari keduanya ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN