116. Hal baru

1265 Kata

“Hal seperti ini saja masih salah?” Nada bicaranya pelan, dingin dan menusuk. “Kamu sudah bekerja cukup lama tapi kamu masih saja tidak teliti.” Lanjutnya sambil menutup map yang dibawa Kania. “Lain kali jangan seperti ini, jangan ceroboh.” “Baik.” Kania tidak mampu membalas ucapannya, karena di hadapan lelaki itu nyalinya runtuh seketika. “Silahkan keluar.” Pengusiran halus, tapi rasanya begitu canggung dan tidak mengenakkan. Kania keluar dan menutup pintu ruangan dimana tertuliskan nama Regan Mahendra. Lelaki paruh baya itu memang tidak terlalu aktif seperti sebelumnya, hanya sesekali saja. Tapi setiap kedatangannya ke kantor, selalu diakhiri dengan komplain atau marah. Dimatanya selalu ada saja kesalahan yang dilakukan Kania atau Dias, yang sudah sepenuhnya menggantikan posi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN