Apakah hubungan mereka sekarang membaik? Entahlah. .Kalila tidak merasakan itu, hanya saja sedikit sesak dalam hatinya berkurang. Tapi untuk kekecewaan yang dirasakannya tidak bisa hilang begitu saja. “Mau sarapan?” Tanya Dias. Ia masih bangun lebih awal menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Entah dimakan atau tidak, tapi Dias akan tetap membuatnya. “Iya,” setelah sekian lama mendapat penolakan, untuk pertama kalinya Kalila menerima tawaran sarapan bersama. Dias akan menganggap itu sebagai sinyal bertanda baik untuk hubungan mereka berdua. “Aku buatkan scramble egg, mau?” “Boleh.” Kalila hanya duduk saja, sementara Dias menyiapkan puring dan gelas untuknya. Kalila membiarkan lelaki itu melakukan apapun yang diinginkannya termasuk membuat coklat panas yang sudah lama tidak lagi di