118. murahan

1284 Kata

“Mau Lo apain pacar gua?” Hanya kalimat itu yang terdengar Kania, sebelum akhirnya ia benar-benar tidak sadarkan diri. Kania mengenali suara lantang bernada kesal itu, tapi sayangnya kesadaran sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Minuman keras laknat! Seandainya memang begitu menyenangkan, tapi efeknya benar-benar tidak bisa dikendalikan oleh Nia. Apalagi bagi dirinya yang masih pemula di dunia hiburan malam. Selama ini Nia hanya menghabiskan waktunya untuk kerja, kerja dan kerja. Baginya tidak ada hal yang lebih penting lagi dari mendedikasikan dirinya untuk kantor yang dimiliki keluarga besarnya. Dengan nama Mahendra di belakang namanya, tentu saja banyak yang meremehkan kemampuan Kania, termasuk ayahnya sendiri. Karena hal itu pula yang membuat Nia akhirnya terpacu untuk menjadi seora

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN