141. kebodohan kania

1103 Kata

“Sebaiknya kamu pulang,” Bujuk Kania, saat Adria tidak kunjungan menunjukkan tanda-tanda pulang. Lelaki itu masih tetap berdiri di samping Kania, membalas tatapan tajam Randi padanya. “Adrian, gue nggak tahu lo ada di bandung.” Dias mencoba mencairkan suasana. Tahu kedua lelaki itu dalam mode tidak baik, Dias harus bergerak cepat jangan sampai mereka berkelahi di tempat ini. “Pasti urusan bisnis, kan?” Dias tersenyum samar. “Dia Adrian, temen istri gue dan temen istri lo juga.” Dias menepuk pundak Randi. “Lo nggak perlu salah paham gitu,” Lanjutnya. Berharap Adrian mengikuti alur sandiwara yang dimulai Dias, agar situasi perlahan terkendali, tapi rupanya jawaban Adrian sungguh di luar dugaan. “Nggak ada urusan bisnis atau apapun, kecuali khawatir aja sama Kania. Dia sakit, gue

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN