“Ini pasti hanya salah paham!” Di hadapan warga yang jumlahnya lebih dari lima belas orang dan sebagiannya sibuk mengabadikan kebersamaan melalui bidik kamera, Keandra tidak bisa menerima anaknya masih asal digrebek. Yang datang itu Keandra, Amanda, Ipul, Rafael, dan juga Fina. “Iya, Pah! Aku memang difitnah!” Raga bangun dari duduknya. Jawaban sekaligus tanggapan Raga sangat berbanding terbalik ketika kasus Chen dan Dhidy. “Lho mau fitnah, mau apa yang dihadapi dulu.” Ipul berusaha menjadi penengah, tentu saja berdiri untuk Pansy. “Dihadapi kepalamu! Keadaan sudah seperti ini dan sudah sangat fatal!” semprot Keandra sudah telanjur emosi. “Kepalaku di sini, baik-baik saja. Enggak numpang apalagi merepotkan kamu! Ngajak gelud kamu!” balas Ipul. Dengan sabar, Amanda merangkul suaminya