Episode 111 : Menutup Kisah

1580 Kata

Mengenai Xinxin, Rafael sekeluarga bingung harus bagaimana menyikapinya. Semuanya berkumpul dan duduk bersama di ruang keluarga lantai bawah. Hanya Chen yang berdiri sambil bersedekap dengan tampang sangat serius, di sebelah Dhidy. “Kalau ada Mbak Xinxin, pasti selalu ribut. Jadi pada sedih apalagi Mamah. Emang kebangetan sih kamu, Mbak!” Ray yang duduk di sebelah Fina tak kuasa menahan keluh kesahnya. Xinxin duduk diapit oleh Fina dan Rafael. Sisanya duduk di sebelah pasangan masing-masing kecuali Chen yang memilih berdiri. “Kami sebagai anak-anak asli mamah papah harus selalu berkorban, susah payah menjaga perasaan Mbak Xinxin. Padahal Mbak Xinxin juga yang salah dan selalu berulah. Belum pernah tuh, kami sebagai anak asli bikin orang tua kami sedih sampai nangis-nangis!” lanjut Ray.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN