Coba dibawa jalan-jalan. Bentar aku ambilkan air hangat. Banyak yang bilang, ibu hamil maupun ibu menyusui alangkah baiknya minumnya air hangat,” sergah Dhidy yang meninggalkan dokumen dan beberapa arsipnya di tangannya, pada meja ruang keluarga dan ada di lantai atas selaku lantai keberadaan kamar anak-anak Rafael. Mengambil air hangat otomatis akan membuat Dhidy pergi ke dapur. Kenyataan tersebut membuat Nanay dan Christopher panik. Keduanya refleks bertatapan dan Christopher langsung menitipkan Nanay pada Dhidy. “Tolong tuntun Nanay saja buat jalan-jalan ke balkon biliar, ya. Biar aku yang ambil air hangat sekalian bikin sarapan buat Nanay,” pinta Christopher. “Oke ... oke.” Dhidy mengangguk-angguk paham. Ia melepas kepergian Christopher layaknya apa yang Nanay lakukan. Sambil mulai