Di dapur, Ray mendapati Chen tengah masak dengan aroma yang tercium sangat nikmat. Anehnya, di panci yang sedang Chen aduk bunyinya berisik seperti suara batu yang saling geser dan bertubruk. “Oh, ... mungkin Mas Chen masak kerang!” lirih Ray menebak-nebak. Selain panci yang sedang Chen aduk, di sana juga ada panci yang sedang digunakan untuk merebus telur ayam kampung. Sedangkan tak jauh dari kompor berisi lima sumbu di sana, juga ada satu baskom mi yang sudah ditiriskan. “Mas Chen lagi masak besar, ya?” Seperti itu lah yang Ray amati. Namun, ia benar-benar terkejut dan langsung beristigfar ketika mendapati panci sup warna merah yang tengah Chen aduk sungguh berisi batu sebesar jempol kaki Ray. “Punten, Mas. Mas masih waras? Kok Mas sampai masak batu?” Ray terheran-heran. “Masak bat