POV Rifani + Adam Tok tok tok Terdengar ketukan, pasti lelaki yang tadi. Perlahan pintu membuka. Aku dan Mas Adam sama-sama melebarkan mata saat bertemu tatap. "Fa-ni!" katanya terlihat terkejut. Sementara aku walau terkejut karena dia tiba-tiba ke sini, namun aku menanggapinya dengan santai. Seolah aku tak terpengaruh dengan sikapnya padahal itu melukaiku. "Mau apa kamu ke sini, Mas?" tanyaku yang melihatnya terus terdiam di ambang pintu. "Aku ke sini disuruh karyawanku. Dia khawatir dengan keadaanmu jadi menyuruhku menungguimu." Balasnya. Tatapannya jatuh ke perutku, lalu ke koper di sudut ruangan. "Aku tidak papa jadi silakan pergi," kataku. Karena aku yakin sebenarnya dia juga tidak akan ke sini jika dia tahu akulah yang akan ditemuinya. Dia menarik napas. Berjalan masuk membia