POV Ilana "Bang apaan, sih! Le-pas!" Teriakku, aku sedikit membungkuk lalu memukuli tangannya agar melepaskan kakiku. Bang Rivan mendongak memandangku. "Abang mohon beri Abang kesempatan, La. Abang janji tidak akan menyia-nyiakanmu lagi. Abang mohon. Abang janji." Dia mendongak menatapku penuh harap. Aku menggeleng tegas. "Gak, Bang! Sudah kukatakan berkali-kali aku udah nikah!" "Tidak papa seandainya kamu memang benar-benar sudah menikah dengannya, La. Abang tidak masalah. Abang tetap terima kamu apa adanya. Kamu tinggal tinggalkan pebinor itu, lalu menikah dengan Abang. Abang benar-benar akan ceraikan Fani jika kamu mau menikah dengan Abang." Bang Rivan menatap ke arah Fani yang tergelatak di ranjang, ia sama sekali tak bergerak. Benar-benar korslet sepertinya otak Bang Rivan, buk