43

2947 Kata

POV Ilana "Kamu salat, Sayang?!" Mas Adam beranjak bangun dengan cepat sampai aku beringsut mundur saking kagetnya. Tanganku refleks menyentuh d**a dan aku menggelengkan kepala karena sikapnya yang terlalu ekspresif barusan. "Emangnya kenapa kalau aku salat, Mas? Gak boleh?" Aku bertanya balik. Dia tertawa kecil. "Mana mungkin tidak boleh sayangku?" Tatapannya tertuju ke arahku. Lalu tak lama, ia menyipitkan indera penglihatnya itu. "Aaaaaa," katanya setelah sekian lama diam, dia menatapku dengan pandangan menuduh. Itu membuatku terheran-heran bisa-bisanya ia terlihat mencurigaiku. "Apa?" Aku tak nyaman karena lelaki di hadapanku ini terus memandangiku dengan tatapan aneh. Bibirnya sedikit membuka dan jari telunjuknya terulur ke udara, ke arahku. "Pasti adik sengaja, kan, tidak mau m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN