bab.9a

543 Kata
Mina menguap menahan rasa kantuk malam ini. "Kalau ngantuk balik sana sama Bagas." Ujar Raka pada satu-satunya anak perempuan nya. Mina menggeleng. "Mina masih mau lihat pertunjukan kembang api pah." Balas Mina pada sang papa. Raka nampak mengangguk sembari menggenggam tangan Ichel mesra. Sedangkan Bagas nampak sibuk dengan ponsel nya. "Kamu dari tadi sibuk apa sih kak, lihatin ponsel terus." Sindir sang mama. Bagas menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa mah." Jawab Bagas. "Bener ya tebakan Mina kak Bagas udah punya pacar?" Ledek Mina pada kakak nya. Raka dan ichel menoleh saat mendengar kalimat dari anak bungsu nya. "Jadi, benar gas. Kamu gak pernah cerita sama papa mama?" Ujar Raka. Bagas mengerutkan keningnya. "Percaya kok sama Mina, dia mah ngasal." Ujar Bagas pada satu keluarga yang saat ini masih bersantai dipinggir pantai menunggu pertunjukan kembang api. "Kak Bagas galak banget sih!" Omel Mina. Sedangkan Bagas tak terlihat ingin membalas perkataan wanita itu. Pria itu malah membangkitkan dirinya dan melangkah pergi. "Kakak mau kemana?" Tanya Mina pada Bagas. Ichel dan Raka juga ikut menoleh pada Bagas. "Cari udara segar." Jawab Bagas lalu pergi begitu saja. Bagas menelusuri pantai dimalam hari, dia tengah memikirkan hatinya juga perasaan nya yang sedang campur aduk. Apalagi ia sangat tidak suka saat Mina mencampuri urusan percintaan nya, dengan mengatakan dirinya sudah punya kekasih. Jelas kalau dia mau punya kekasih, satu-satunya wanita yang akan menjadi calon nya ya adiknya tersayang. "Kapan dia sadar?" Gumam Bagas. Tapi pikiran nya teringat bahwa tak mungkin Mina berfikiran untuk menjalin hubungan dengan nya, toh Mina saja belum tahu kenyataan yang sebenarnya. "Kak Bagas!" Panggil Mina dari belakang menyusulnya. Bagas melirik adiknya yang berlari kearah nya dengan tangan yang dibuka nya lebar. "Eh kamu mau apa?" Tanya Bagas pada sang adik yang masih terlihat berlari menghampiri nya. "Gendong!!!!!" Teriak Mina dari kejauhan. Astaga sejak kapan d**a dan paha Mina sangat menggoda? "Pake lari segala lagi." Ucap Bagas sembari membuka lebar pula kedua tangan nya untuk menyambut gendongan sang adik. Bug! Akhirnya Mina naik ke gendongan Bagas. "Berat banget Mina, kamu turun ya?" Ujar Bagas pada Mina yang terlihat menggeleng. "Kangen digendong kakak." Ucap Mina. "Kamu udah Gede lo, beneran buka anak kecil lagi." Ucap Bagas, tapi untung nya kekuatan Bagas sangat besar karena ia sudah berlatih taekwondo sejak kecil. "Gapapa." Ucap Mina sembari menduselkan kepalanya di leher Bagas. Bagas geli sekali rasanya, tapi ia harus tahan mengingat didalam pelukan nya adalah seorang wanita bernotabe adik nya walau pun adik tiri sekalipun. "Kenapa gak sama papah mamah aja?" Tanya Bagas. "Papa mama mesra-mesraan!" Ucap Mina kesal karena sedari tadi ia dicueki oleh Raka dan Ichel selalu orang tua mereka. Bagas tertawa. "Yaudah, kita jalan-jalan aja gimana?" Tawar Bagas. Mina mengangguk masih mengeratkan pelukan nya. "Mina tetap dalam gendongan kak Bagas ya!" Ujar Mina pada Bagas. Bagas mengangguk setuju. "Apapun yang Mina mau." Ujar Bagas pada sang adik yang manja nya gak terkalahkan. Setelah mereka berdiam selama lima menitan, akhirnya Mina membuka suara. "Hm, kakak beneran sudah punya kekasih?" Tanya Mina. Bagas terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Mina. "Belum, kak Bagas kan udah bilang gak punya." Jawab bagas dengan sabar. "Apa kakak gak suka saat Mina bahas itu setiap saat?" Tanya Mina kembali dengan perlahan. Beberapa detik setelah pertanyaan itu dilontarkan, Bagas pun mengangguk. "Sekarang kakak balik pertanyaan nya, apa Mina suka kalau kakak punya kekasih?" Ujar Bagas, entah setan apa yang merasuki nya hingga bertanya hal yang tidak masuk akal pada adiknya. "Sepertinya Mina gak suka." Jawab Mina dengan polos.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN