34. Aku Bukan Yang Dulu Lagi.

1909 Kata

Sore itu, sepulang dari butik, Uma langsung mendatangi rumah keluarga Tjokro. Ia belum sempat menekan bel ketika pintu gerbang terbuka, dan Pak Umar muncul. "Selamat datang, Bu Uma. Saya tadi sampai pangling. Ibu sudah ditunggu Pak Arya di ruang tamu," tukas Pak Umar sopan. Namun, ia terus mencuri-curi pandang. "Terima kasih, Pak Umar." Uma tersenyum lalu melanjutkan langkah ke rumah utama. Sebelum masuk, ia merapikan jilbabnya yang agak kendor. Penampilannya kini berbeda dari biasanya. Ia mengenakan blouse satin berwarna merah marun, dipadu kulot berbahan jeans, jilbab segi empat yang elegan, serta sepatu boot yang membuatnya tampak kian keren. Riasan tipis dengan lipstik merah cherry membuat wajahnya segar dan bersinar. Arya yang membuka pintu sempat terdiam beberapa detik. Matanya me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN