Mobil yang ditumpangi Uma melaju pelan, meninggalkan kerumunan wartawan. Di dalam kabin, suasana hening hanya diisi deru mesin. Uma masih menunduk, memeluk erat tasnya, mencoba menenangkan diri setelah sorotan kamera tadi. Daniel meliriknya sejenak, lalu berkata dengan nada lembut, “Uma… saya ingin mengabari sesuatu yang mungkin bisa sedikit meringankan bebanmu.” Uma mengangkat wajahnya. Masih ada sisa resah di matanya. “Apa itu, Pak?” Daniel membelokkan kendaraan sebelum menjawab. “Kasus perceraianmu hampir selesai. Dengan bukti KDRT yang tadi diterima majelis hakim, saya yakin prosesnya akan jadi jauh lebih cepat. Hakim sudah memberi sinyal. Kemungkinan besar, dalam waktu dekat statusmu sudah resmi menjanda.” Uma tersenyum haru. Apa yang ia harapkan dari dulu akhirnya akan terwuju