"Dari mana kamu?!" "Ak-aku—" Setelah gagal mengajak Marisa makan siang, Mario yang kesal memilih pulang ke rumah dan menunda kembali ke kantor. Kekesalannya semakin menjadi ketika sampai rumah, Cecil tidak ada dan dia nggak bawa kunci. Terpaksa dia menunggu di teras sampai sebuah mobil muncul dan ternyata mengantar Cecil dan kedua anaknya. "Jadi gini kerjamu? Suami kerja kamu keluyuran? Ngapain? Cari mangsa? Melayani suami saja nggak becus, sok-sokan mau melayani lelaki lain. Dari mana kamu, hah!" Muka Cecil pias. Dia sudah melihat mobil Mario ketika masih berada di dalam mobil Sultan. Papanya Zidan mewanti-wanti supaya Cecil jangan pulang saja dan singgah ke rumah ibu. Dia takut Mario menyakiti wanita itu lebih banyak lagi. Namun Cecil memilih tetap pulang, dia yakin Mario paling c