“Kamu apa?” “Rio sudah menceraikan Cecil, Ma.” Mama Nani memejamkan mata dan mengatur napasnya sejenak. “Dan kenapa kamu melakukan itu, Mario?” tanyanya lembut tapi penuh tekanan. Lelaki itu menegakkan tubuhnya dan menatap Mama penuh keyakinan. “Dia sudah selingkuh lagi dari Mario, Ma. Dia pulang diantar mantan suaminya dan … entah apa yang sudah dilakukan perempuan itu sama mantannya. Mana bawa-bawa anak lagi.” Mendengar penuturan Mario, Mama Nani menggulung majalah yang tadi dibacanya. Dikatupkannya rahangnya erat-erat. Lalu dia memukulkan gulungan majalah tersebut ke kedua bahu putranya. “Aw! Aw! Sakit, Ma! Kenapa, sih? Memang salah Rio apa?” Lelaki itu berusaha menghindari dan menaikkan sikunya untuk menghalau pukulan Mama. “Kenapa Mama harus melahirkan anak sebodoh kamu, Mario!