“Bu, gimana ini?” tanya Cecil pada ibunya yang mendadak kaku. Setelah mengatakan tentang kemandulannya, Mario meninggalkan mereka berdua. Keluar dari rumah entah ke mana. Meninggalkan kepanikan pada diri Cecil. “Bu!” Cecil mengguncang tubuh ibunya yang sedang menggendong Zara. Wanita itu menaikkan pandang dan menatap putrinya. Wajahnya bingung. “Seharusnya kita nggak melakukan ini dari awal, Cecil. Sebaik-baiknya membungkus bangkai, baunya akan tercium juga.” “Ibu! Ini bukan saatnya main peribahasa. Pikirkan satu cara untuk mendapatkan hati Mario lagi. Dia nggak boleh pergi, Bu! Kalau dia pergi, kalau dia ceraikan aku, gimana sama kita? Sama anak-anak aku?” “Bilang sama Ibu sekarang. Apa betul Sultan bapak kandung Zara?” Kartika nggka peduli pada kepanikan Cecil. Dia punya pikiran sen